TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono akan melanjutkan program pembangunan sumur resapan tahun depan. Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Dudi Gardesi Asikin menyatakan, alokasi anggaran sumur resapan bukan untuk penanggulangan banjir, melainkan konservasi air tanah.
"Jadi sumur resapan ini yang teranggarkan secara terpisah sendiri untuk konservasi ke arah sumur-sumur menengah dalamnya dan itu anggaran tidak besar," kata dia saat dihubungi, Rabu, 16 November 2022.
Dudi menuturkan sedari dulu tujuan utama pembangunan sumur resapan memang untuk konservasi air tanah, bukan penanggulangan banjir. Meski begitu, sumur resapan memang berfungsi untuk mengurangi volume genangan air.
Kemarin Dinas SDA DKI mengusulkan anggaran pembangunan sumur resapan, Pemanenan Air Hujan (PAH), dan konservasi air tanah dalam pembahasan Rancangan APBD DKI 2023. Anggaran yang diusulkan adalah Rp 19,79 miliar, tapi diturunkan hanya menjadi Rp 1 miliar.
Dalam dokumen yang dipaparkan Dinas SDA tertera bahwa anggaran ini disesuaikan hanya untuk pilot project sumur resapan di Setu Babakan. Fungsi sumur resapan untuk mengisi kembali atau recharge air tanah.
Selanjutnya dinas SDA kerja sama dengan swasta bikin sumur resapan swakelola...